Follow Us @soratemplates

Senin, 12 November 2018

STROKE

Penyakit stroke adalah kondisi yang terjadi ketika aliran darah ke otak terhenti. Hal ini membuat otak kehilangan pasokan oksigen dan nutrisi yang menyebabkan kematian sel-sel pada otak.
Penyakit stroke adalah penyakit yang menyerang bagian syaraf pada otak yang disebabkan oleh pecahnya atau penyumbatan pembuluh darah. Stroke merupakan kegawatan medis. Pada tahun 2008, data dari Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa sebanyak 17,3 juta jiwa penduduk Indonesia harus terenggut nyawanya karena stroke.

Penyebab Stroke

Penyakit stroke adalah penyakit yang terjadi ketika aliran darah di otak berhenti seketika. Dalam hitungan menit, sel otak mulai mati. Terdapat 2 jenis dari penyakit ini. Jenis dari penyakit stroke adalah:
  • Stroke iskemik, merupakan yang paling sering terjadi. Penyebab stroke iskemik adalah adanya jendalan darah yang menyumbat pembuluh darah.
  • Stroke hemoragik. Penyebab stroke hemoragik disebabkan karena pecahnya pembuluh darah sehingga darah mengalir keluar.
Ada yang disebut dengan “Stroke Mini” atau Transient Ischaemic Attacks (TIA). TIA ini terjadi ketika aliran darah di otak hanya berhenti sebentar. Stroke ringan seperti ini bisa terjadi secara tiba-tiba. Anda tetap harus waspada dengan stroke ringan. Baik penyebab stroke ringan dan stroke yang serius, semua harus tetap diwaspadai. Stroke ringan memiliki durasi serangan yang singkat dan dalam banyak kasus, stroke ringan tersebut bisa pulih dalam beberapa menit.

Gejala Stroke

  • Mati rasa tiba-tiba atau kelemahan wajah, lengan atau kaki (terutama pada satu sisi tubuh) adalah gejala stroke yang pertama.
  • Kehilangan kesadaran tiba-tiba, kesulitan berbicara atau memahami pembicaraan juga merupakan gejala stroke.
  • Masalah tiba-tiba melihat pada satu atau kedua mata adalah gejala stroke selanjutnya.
  • Tiba-tiba kesulitan berjalan, pusing, kehilangan keseimbangan atau koordinasi juga perlu diwaspadai sebagai gejala stroke.
  • Sakit kepala parah tiba-tiba tanpa diketahui penyebab juga bisa menjadi gejala stroke.
Ingat, satu kata kunci untuk gejala penyakit ini: gejala awalnya TIBA-TIBA.

Pengobatan Stroke

Jika mendapati diri Anda atau anggota keluarga mengeluhkan gejala-gejala tersebut seketika, Anda harus pergi segera ke rumah sakit mengingat penyakit ini merupakan suatu kegawatan medis. Pengobatan stroke harus diberikan sebelum terlambat.
Hal awal yang biasa dilakukan di UGD untuk mengawali pengobatan stroke adalah membaringkan pasien dan memfleksikan kepala (menekuk leher ke arah depan) 30 derajat, lalu dilakukan CT-Scan sebagai pemeriksaan standar baku emas untuk menentukan apakah ini stroke iskemik atau stroke hemoragik, karena obat yang diberikan untuk pengobatan stroke yang berbeda ini tidaklah sama.
Prinsip pengobatan stroke iskemik adalah melarutkan bekuan darah atau sedangkan stroke hemoragik adalah untuk menghentikan pendarahan. Rehabilitasi pasca-stroke yang mengiringi pengobatan stroke membantu individu mengatasi cacat yang dihasilkan dari kerusakan penyakit ini. Sedangkan TIA sendiri merupakan “alarm” terhadap stroke sehingga meskipun pasien dengan TIA akan “sembuh” seperti sediakala dalam waktu <24 jam, pasien dengan TIA tetap harus mengonsumsi obat pengencer darah yang didapatkan dari dokter serta menjaga pola hidup agar terhindar dari penyakit ini.
Ketika stroke menyerang, maka tubuh akan jatuh ke dalam risiko kematian. Sekalipun bertahan hidup, maka pasien akan mengalami kecacatan. Mengingat efek kecacatan dan kematian yang tinggi dari penyakit ini, maka sebaiknya Anda menghindari faktor-faktor risikonya. Periksa tekanan darah dengan rutin.
Salah satu faktor risikonya adalah tekanan darah tinggi. Selain itu, kurangi makanan berminyak dan berlemak untuk menurunkan kolesterol. Orang yang pernah terkena serangan jantung berisiko terkena penyakit ini lebih besar, maka, jaga kesehatan jantung dengan olahraga yang cukup. Jika Anda merokok, kurangi, bahkan sebisa mungkin hentikan.

Rehabilitasi Stroke

Penyakit stroke adalah peristiwa yang mengubah kehidupan yang dapat memengaruhi seseorang baik secara fisik maupun emosional. Setelah terjangkit penyakit stroke, pemulihan yang berhasil akan sering melibatkan terapi dan dukungan spesifik, seperti:
  • Terapi bicara: Ini membantu dalam masalah memproduksi atau memahami pembicaraan. Berlatih, relaksasi, dan mengubah gaya komunikasi semuanya bisa membantu
  • Terapi fisik: Ini dapat membantu seseorang mempelajari kembali gerakan dan koordinasi. Penting untuk tetap aktif, meskipun sulit pada awalnya
  • Terapi okupasi: Ini digunakan untuk membantu seseorang meningkatkan kemampuan mereka untuk melakukan aktivitas rutin sehari-hari, seperti mandi, memasak, berpakaian, makan, membaca, dan menulis
  • Kelompok pendukung: Ini membantu dengan masalah kesehatan mental yang umum seperti depresi yang dapat terjadi setelah stroke. Banyak yang merasa berguna untuk berbagi pengalaman umum dan bertukar informasi
  • Dukungan dari teman dan keluarga: Orang-orang terdekat seseorang harus menawarkan dukungan dan kenyamanan praktis setelah stroke. Membiarkan teman dan keluarga tahu apa yang bisa dilakukan untuk membantu itu sangat penting
Rehabilitasi stroke adalah bagian perawatan yang penting dan berkelanjutan. Dengan bantuan yang tepat dan dukungan dari orang-orang yang dicintai, rehabilitasi stroke adalah cara untuk meningkatkan kualitas hidup pasien, tergantung pada tingkat keparahan stroke yang dideritanya.

Pencegahan Stroke

Cara terbaik untuk mencegah stroke adalah mengatasi penyebab yang mendasarinya. Ini paling baik dicapai melalui perubahan gaya hidup, termasuk:
  • Makan makanan sehat
  • Menjaga berat badan yang sehat
  • Berolahraga secara teratur
  • Tidak merokok tembakau
  • Menghindari alkohol atau minum secukupnya
Makan-makanan bergizi berarti termasuk banyak buah, sayuran, dan biji-bijian yang sehat, kacang, biji-bijian, dan kacang polong. Pastikan untuk makan sedikit atau tanpa daging merah atau olahan dan batasi asupan kolesterol dan lemak jenuh. Minimalkan asupan garam untuk mendukung tekanan darah yang sehat.
Langkah-langkah lain yang diambil untuk membantu mengurangi risiko stroke meliputi:
  • Menjaga tekanan darah tetap terkendali
  • Mengelola diabetes
  • Mengobati sleep apnea obstruktif
  • Selain perubahan gaya hidup ini, dokter dapat membantu mengurangi risiko stroke iskemik di masa depan melalui pemberian obat antikoagulan atau antiplatelet.
sumber : https://doktersehat.com/stroke/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar